Senin, 27 Desember 2010

bahasa indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA
1.     Lingkungan Bahasa Indonesia
Para ahli telah menggolongkan bahasa menjadi beberapa rumpun. Penggolongan bahasa menjadi beberapa rumpun tersbut berdasarkan anggapan bahwa bahasa-bahasa di dunia ini, dilihat dari letak daerah dan cirinya, di perkirakan mempunyai asal-usul yang sama. Salah satu rumpun tersebut ialah Austria. Rumpun Austria ini terdiri atas bahasa-bahasa Austro dan Austronesia.
Bahasa-bahasa Austro Asia yaiiitu bahasa-bahasa yang terdapat di daratan Asia Tenggara. Sebaliknya bahasa Austrinesia dibagi menjadi dua kelompok bahasa-bahasa Oceania, yakni bahasa-bahasa Indonesia (Nusantara) dan kelompok bahasa-bahasa Ociania.
Bahasa-bahasa Nusantara dapat pula dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu bahasa-bahasa di sebelah barat dan sebelah timur. Jumlah bahasa Nusantara banyak sekali. Berdasarkan penelitian Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, bahasa yang berada di kawasasn Nusantara berjumlah 418 buah.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari bahasa Melayu. Perkembangan bahasa ini sangat cepat. Selain mendapat pengaruh dari bahasa daerah, bahasa Indonesia juga terpengaruhi oleh bahasa-bahasa asing.
2.     Peristiwa Penting Bahasa Indonesia
Jauh sebelum bangsa belanda menjajah Nusantara, bahasa Melayu telah merembes ke wilayah Indonesia bersamaan dengan datangnya berbagai bangsa yang membawa bermacam-macam kebudayaan, keagamaan dan bahasa.
Semua bangsa yang dating dari arah utara, menggunakan kapal layar, menyusuri pantai dan menyinggahi kota-kota Bandar antara lain Semenanjung Malaya. Disemenanjung Malaya bangsa-bangsa tersebut saling mempengaruhi, demikian juga bangsa Arab. Bangsa Arab member andil terbesar dalam perluasan kosakata bahasa Melayu karena agama Islam mendapat kedudukan istimewa di hati orang Melayu.
Bahasa Melayu terus merembes ke Pulau Sumatra dan menyebar luas ke Palembang. Melayu menjadi bahasa yang besar di Kerajaan Sriwjaya yang berpusat pemerintahan di Palembang. Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi Kerajaan Sriwijaya dan pada waktu itu bahasa Melayu mencapai puncak kejayaanya.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya yang besar dan perlu dicatat yaitu penyebaran bahasa Melayu. Penduduk Nusantara terutama di kota-kota Bandar sudah menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perdagangan.
Ketika Belanda dating di Indonesia pada peralihan abad XVI kea bad XVII, penduduk Indonesia yang berada di kota besar telah memakai bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan, bahasa pergaulan, dan bahasa perdagangan.
Tahun 1910, seorang Belanda yang bernama Van Ophuysien menyusun ejaan bahasa Melayu yang bernama Ejaan Van Ophuysien. Pada tanggalh 28 Oktober 1928, pemuda tidak dapat lagi menahan gejolak ingin memiliki bahasa persatuan. Dengan berani dan mempertaruhkan jiwa taga, putra-putri Indonesia memproklamasikan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang terkenal dengan nama ”Sumpah Pemuda”.
Jadi, sejak tahun 1928 bulan oktober bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa Persatuan. Sejak itu putra-putri Indonesia dari suku mana pun sepakat menamakan bahasanya dengan nama Bahasa Indonesia. Sebutan bahasa “Melayu” secara perlahan tidak terdengar lagi dari mulut bangsa Indonesia, namun Belanda masih tetap bersikeras menamakan bahasa tersbut dengan bahasa “Melayu”.
Selanjutnya putra-putri Indonesia sepakat menerbitkan sebuah majalah yaitu pada tahun 1930 bernama Majalah Pujangga Baru. Pada tahun 1933  mereka dengan gagah menamakan dirinya akulah Angkatan Pujangga Baru. Tahun 1938 diselenggarakan Kongres Bahasa I di Solo yang tujuannya menyepakati rumusan “bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan”.
Bangsa Indonesia dari berbagai suku bangsa sepakat mengangkat bahasa Indonesia menjadi Bahasa Nasional. Selanjutnya, predikat bahasa Indonesia selain bahasa persatuan (1928), juga bahasa Nasional yang disepakati seluruh bangsa Indonesia (1945).
Tanggal 19 Maret 1947, tahun ejaan II yang di Indonesia. Sebetulnya sejak tahun 1945 pun para ahli bahasa Indonesia mencanangkan pergantian ejaan. Tetapi rencana itu baru terwujud pada tahun 1947.
Ejaan itu bernama:
a)   Ejaan 45 (berlaku surat)
b)  Ejaan Suwandi, nama Menteri P&K waktu itu
c)   Ejaan Republik
Tanggal 28 Oktober- 2 November 1954, Kongres Bahasa II diselenggrakan di Medan, suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia secara terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia meresmikan pemberlakuan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Kepres No.57 Tahun 1972). Tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan berlakunya  Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Tanggal 28 Oktober – 2 November 1978, kongres Bahasa Indonesia III diselenggarakan di Jakarta sekaligus memperingati hari Dumpah Pemuda yang ke-50. Selanjutnya secara periodic lima tahun satu kali bangsa Indonesia menyelenggarakan kongres bahasa.
Sejak tahun 1972, bahasa Indonesia dijadikan “Bahasa Pengantar” pendidikan untuk semua jenjang mulai TK/RA, SD/MI, SLTP/MTs, SMA/MA, sampai dengan perguruan tinggi. Pada tahun 1972 pernah direncanakan aksara Sunda/ Jawa kuno untuk dikukuhkan menjadi aksara Indonesia, tetapi tidak disepakati. Alasannya, daripada bangsa terpecah-belah, lebih baik tidak mempunyai aksara.
Kongres bahasa Indonesia IV berlangsung tanggal 21 November 1983 sampai tanggal 26 November 1983 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta dan diikuti oleh tokoh-tokoh lembaga pemerintahan, departemen dan non departemen, organisasi profesi, guru, mahasiswa dan para peminat dalam dan luar negeri.
Kongres bahasa Indonesia V pembukaannya dilangsungkan di Istana Negara pada hari Jumat tanggal 28 1988 di Hotel Krtika Chandra.
Kongres baha BAB I Revsa Indonesia VI, diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta, dari tanggal 22 Oktober sampai tanggal 2 November 1993 dan diikiuti oleh 770 peserta dari seluruh Indonesia dan 52 peserta dari luar negeri.
Kongres Bahasa Indonesia VII dilaksanakan di Hotel Indonesia, Jakarta, pada tanggal 26 sampai 30 Oktober 1998, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang ke-70.
Kongres bahasa Indonesia VIII dilaksanakan di Htel Indonesia, Jkarta, pada tanggal 14 Oktober sampai tanggal 17 Oktober 2003 yang dihadiri oleh seribu orang peserta dari dalam dan luar negeri. Tema dan pokok bahasan Kongres Bahasa Indonesia VIII adalah “Pemberdayaan Bahasa Indonesia, Memperkukuh Budaya Bangsa dalam Era Globalisasi”. Adapun pokok bahasan adalah:
a)   Bahasa
b)  Sastra
c)   Media massa

B.    EJAAN BAHASA INDONESIA
1.     Sejarah Singkat ejaan
Sejak bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional, bahasa pengantar, dan bahasa resmi, bahasa Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan ejaan.
Pada tahun 1901 lahirlah Ejaan Van Ophuysien. Ejaan ini berlandaskan aturan ejaan Melayu dengan huruf  Latin yang dirancang oleh Charles Adrian Van Ophuysien dengan bantuan Engku Nawawi gelar St. Selanjutnya, pada tahun 1947, Menteri Pendidikan dan Kebudayan menetapkan Ejaan Republik sebagai ejaan resmi. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 maret 1947. Ejaan ini meruakan penyederhanaan ejaan yang terahulu. Misalnya: Boekoe menjadi  Buku.
            Pada tahun 1956 dibentuklah panitia Priyono-Katopo. Panitia itu berhasil merumuskan patokan-patokan baru. Rumusan tersebut melahirkan Ejaan Melindo (Melayu Indonesia), ejaan yang berdasarkan konsep perjanjian persahabatan antara Persekutuan Tanah Melayu dan Indonesia dengan Usaha mempersamakan kedua bahasa tersebut, akan tetapi perkembangan ejaan ini terhenti karena situasi politik.
            Pada tahun 1967, ketua Gabungan V Komando Operasi Tertinggi (KOTI) mengeluarkan surat tanggal 21 Februari 1967. Surat tersebut berisi rancangan peraturan ejaan terdahulu dipakai oleh tim KOTI sebagai bahan pembicara dengan Malaysia tentang Ejaan Bahasa Indonesia dan Ejaan Malaysia. Selanjutnya, rancangan itu diseminarkan pada taun 1972 di Puncak dan diperkenalkan kepada masyarakat/ setiap departemen serta ditetapkan tanggal 20 Mei 1972. Akhirnya tanggal 17 Agustus 1972 diremikan menjadi EYD.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda

Blogger Template by Blogcrowds